1. Anoa Pegunungan
Nama Latin = Bubalus quarlesi
Persebaran = Daerah pegunungan di pulau sulawesi dan pulau buton
Anoa Pegunungan termasuk dalam kategori hewan hutan hujan, dan memilih daerah yang terdapat banyak vegetasi, sumber air yang permanen dan jauh dari jangkauan manusia. Anoa pegunungan biasanya mandi di kubangan lumpur, seperti halnya kerbau liar. Hal ini mungkin dikarenakan ia membutuhkan mineral yang terkandung didalamnya. Anoa Pegunungan sangat aktif di pagi hari, ia kembali ketempat berlindungnya saat tengah hari. Mereka berlindung dibawah pohon besar yang tumbang, dibawah batu-batu besar dan di antara akar pohon. Tanduknya digunakan untuk menyingkirkan ranting atau untuk menggali tanah, dan juga digunakan saat terjadi pertarungan fisik dengan anoa yang lain untuk memperlihatkan dominansi. Saat merasa bersemangat, Anoa Pegungungan akan mengeluarkan suara “mooo” yang singkat.
2. Anoa Dataran Rendah
Nama Latin = Bubalus depressicornis
Persebaran = Dataran rendah di Pulau Sulawesi
Penampilan mereka mirip dengan kerbau dan memiliki berat 150-300 kg. Anak anoa akan dilahirkan sekali setahun. Kedua spesies Anoa Pegunungan dan Anoa Dataran Rendah dapat ditemukan di Sulawesi, Indonesia. Sejak tahun 1960-an berada dalam status terancam punah. Diperkirakan saat in
Gorontalo
Nama Latin = Macaca nigrescens
Persebaran = Provinsi Gorontalo
Monyet Gorontalo atau yang sering disebut mnyet Dumonga ini hanya dapat kita jumpai di Provinsi Gorontalo di pulau sulawesi bagian utara.
3.Burung Maleo
Nama Latin = Macrocephalon maleo
Persebaran = Dataran rendah di Sulawesi Tengah
Yang unik dari maleo adalah, saat baru menetas anak burung maleo sudah bisa terbang. Ukuran telur burung maleo beratnya 240 gram hingga 270 gram per butirnya, ukuran rata-rata 11 cm, dan perbandingannya sekitar 5 hingga 8 kali lipat dari ukuran telur ayam!. Namun saat ini mulai terancam punah karena habitat yang semakin sempit dan telur-telurnya yang diambil oleh manusia. Diperkirakan jumlahnya kurang dari 10.000 ekor saat ini.
4.Monyet Hitam Sulawesi
Nama Latin = Macaca nigra
Persebaran = Daerah dekat perairan di Hampir seluruh Sulawesi
Ciri khasnya adalah rambut berwarna hitam di sekujur tubuh kecuali punggung dan selangkangan yang agak terang. Kepala hitam berjambul, muka tidak berambut, moncong lebih menonjol dan panjang tubuhnya hingga 44,5-60 cm, ekor 20 cm dan berat 15 kg.Yang unik dari monyet ini yaitu warna merah pada pantatnya yang sangat mencolok!
5. Kuskus Beruang Sulawesi
Nama Latin = Ailurops ursinus
Persebaran = Sulawesi dan pulau-pulau disekitarnya
Hewan ini memiliki habitat pada iklim subtropik atau di hutan tropik dan termasuk hewan marsupialia (mamalia berkantung) dan family Phalangeridae.
6. Babirusa
Nama Latin = Babyrousa babirussa
Persebaran = Pulau Sulawesi, Buru, Togian, Malenge, dan Sula
Habitat babirusa banyak ditemukan di hutan hujan tropis. Hewan ini gemar melahap buah-buahan dan tumbuhan, seperti mangga, jamur dan dedaunan. Mereka hanya berburu makanan pada malam hari untuk menghindari beberapa binatang buas yang sering menyerang. Binatang yang pemalu ini bisa menjadi buas jika diganggu. Taringnya panjang mencuat ke atas, berguna melindungi matanya dari duri rotan.
7. Ikan Boto-boto
Nama Latin = Glossogobius matanensis
Persebaran = Danau Matano, Mahalona, dan Towuti di Sulawesi
Ikan boto-boto ini merupakan spesies ikan gobi endemik di sulawesi, ikan ini dapat mencapai ukuran 42 cm.
8. Kupu-kupu Glossogobius matanensis
Nama Latin = Glossogobius matanensis
Persebaran = Pulau Sulawesi, Button, dan Kabaena
Kupu-kupu indah ini hanya dapat kita jumpai di pulau Sulawesi, Button, dan Kabaena
9. Tarsius
Nama Latin = Tarsius tarsier
Persebaran = Hutan-hutan di Sulawesi utara hingga sulawesi selatan
Nama Tarsius diambil karena ciri fisik tubuh mereka yang istimewa, yaitu tulang tarsal yang memanjang, yang membentuk pergelangan kaki mereka sehingga mereka dapat melompat sejauh 3 meter dari satu pohon ke pohon lainnya. Tarsius juga memiliki ekor panjang yang tidak berbulu, kecuali pada bagian ujungnya. Setiap tangan dan kaki hewan ini memiliki lima jari yang panjang. Jari-jari ini memiliki kuku, kecuali jari kedua dan ketiga yang memiliki cakar yang digunakan untuk "grooming".
10. Tarsius Pulau Paleng
Nama Latin = Tarsius pelengensis
Persebaran = Pulau Paleng, Sulawesi Tengah
Hewan yang hanya ada di pulau paleng ini dapat memutar kepalanya 180 derajat, seperti burung hantu, karena matanya tersimpan dalam rongga mata yang tetap.
11. Kuskus Kerdil
Nama Latin = Strigocuscus celebensis
Persebaran = Pulau Sulawesi dan pulau-pulau sekitarnya
Kuskus ini memiliki ukuran yang lebih kecil dari spesies lainya, dan inilah alasan mengapa ia disebut kerdil.
Source :ilhamblog